Rabu, 11 Mei 2011

Menguatkan Otot Syukur

Bersyukur adalah cara kita semua menikmati karunia yang telah di titipkan kepada kita sebagai hambanya. Pada dasarnya semua yang kita miliki ini adalah nikmat yang dititipkan oleh tuhan kita semua kepada setiap hambanya. Mata yang bisa melihat keindahan alam, hidung yang bisa mendengarkan suara nan merdu, kesehatan badan, dan masih banyak nikmat yang tidak mungkin dapat disebutkan karena memang tak terhitung nikmat yang kita dapat.
Seringkali kita sebagai manusia tidak sadar akan nikmat yang kita dapat. Banyak dari kita yang sering mengeluh ketika terjadi sesuatu yang kita rasa tidak sesuai dengan yang kita harapkan, atau mungkin jika terjadi sedikit permasalahan yang sebenarya sangat mudah untuk kita atasi. Bagai mana kalau sebaiknya kita berfikir dengan hati yang ikhlas menerima semua itu dan tidak menjadikan beban untuk kita yang mana beban tersebut semakin lama semakin berat karena permasalahan yang kita hadapi pasti bertambah.
Saya sering bertanya kepada diri sendiri tentang kondisi mental negara yang kita cintai ini. Belakangan ini di media sangat sering menyiarkan hal-hal yang tidak menunjukan bahwa negara kita adalah negara yang ramah, sopan, berbudi luhur dan semua itu semakin menjatuhkan mertabat negara kita. Banyak sekali para pemimpin kita yang tidak menjalankan kekuasaanya untuk rakyat, padahal uang yang mereka makan adalah uang rakyat yang dahulu pada saat kampanye mereka mengemis suara dari rakyat untuk satu kursi. Tidak hanya dari pemimpin marilah kita tengok ke bawah, apakah kita semua sudah menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara dan kewajiban kita sebagai hamba-Nya?
Di kalangan remaja kini seakan sudah bukan lagi mencerminkan bahwa kita adalah bangsa timur. Ayo kita berfikir untuk diri sendiri saja. Siapakah aku, dari apa dan dimana aku diciptakan serta apa yang bisa aku lakukan untuk diriku sendiri, orang tuaku, keluargaku, teman-temanku, negaraku, serta agamaku. Karena seseorang itu yang paling baik adalah yang berguna bagi orang lain. serta kita seharusnya bangga karena kita dapat membari yang kita punya atau melakukan hal yang kita mampu untuk orang lain. ada peribahasa tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, bukankah seperti itu lebih indah to......!.
Mari kita tengok jauh ke belakang. Berbagai Kerajaan, Boedi Oetomo, serta muali dari sabang sampai merauke bertempur mengorbankan hidup mereka semua. mereka tidak memperdulikan apa yang akan terjadi pada diri mereka yang ada dalam HATI mereka adalah memperjuankan tanah air ini untuk generasi berikutnya yaitu kita semua.Dan kita semua sudah mewarisi peninggalan dari nenek moyang kita itu yaitu berupa kemerdekaan. wah hebatya mereka semua, dan sebenarnya kita juga mewarisi semangat itu, kita juga mewarisi keihklasan itu dalan darah daging kita semua.
Selanjutnya hanya bagaimana kita mnsyukuri semua ini kawan. jika pada waktu itu kita mau salat berjamaah di masjid saja harus sembunyi-sembunyi maka sekarang mari kita borbondong-bondong ke masjid karena sudah tidak ada lagi penjajah yang mengintai kita :). jika dahulu harta para nenek moyang kita di sita sebagau upeti maka sekarang mari kita gunakan harta kekayaan yang kita miliki untuk hal yang bermanfaat, jangan sampai harta yang kita miliki tersebut diambil oleh yang memberi karena kita tidak bersyukur dan tidak kita pergunakan untuk hal yang bermanfaat. bayangkan saja kalau lebih dari 200 juta penduduk negeri ini menggunakan semua hal secara efisien, sudah bisa di pastikan negara ini tidak perlu lagi menyisihkan APBN yang sangat besar hanya untuk subsidi saja. Kalau seperti ini terus lalu sampai kapan negera kita menjadi negara yang maju. Bukan kah kita semua sebenarnya menginginkan negeri ini maju seperti Singapura, Jepang jan negera maju lainya.