Sabtu, 12 Mei 2012

BELAJAR DARI YANG TER-RENDAH

Tibalah pada waktu pemanggilan kerja di saat itu saya hanya menerima telepon dari HRD dan di informasikan berkumpul di Gambir Expo Blok A11 untuk menemui Pak Ari. Yha datang saja lah waktu itu memang saya pas tidak masuk. Saya berangkat dengan semangat dan di sana saya adalah orang pertama yang datang. Yah sambil menunggu saya berputar-putar mengelilingi Gambir Expo. “Wah kelak saya ingin mempunyai tempat seperti ini” biasa anak muda keinginanya liar dan penuh semangat. Karna dalam hati ini sangat yakin bahwa tiddak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dan yakin bahwa sesuatu itu pasti akan terjadi. Setelah beberapa menit mulai banyak orang yang datang kami pun berkumpul dan sejenak ngobrol berkenalan. Dari sana saya mulai merasa nyaman dengan teman-teman yang ada.di sana rata@ anak muda yang masih belum berkeluarga, yah maklum karena event Jakarta Fair merupakan event yang banyak di incar anak pelajar untuk mencari pendapatan tambahan. Dari sana kami di beri informasi tentang pekerjaan yang kami geluti adalah di bidang cleaning servis. “Apa...?” memang kedengaranya kurang enak di telinga bagi sekian banyak orang jika membaca ini. Tapi dari sini saya merasa tertantang karena memang terdapat rasa ingin mengetahui bagaimana sih rasanya menjadi Cleanig servis. What ever apa kata orang lah its my live and its my choice. Alih alih mendengarkan perkataan orang mengenai pekerjaanku. Saya malah membayangkan bagaimana yha resanya saya di tengah-tengah orang banyak dan melayani pengunjung. Karena saya sering melihat banya orang melakoni profesi tersebut tanpa saya merasakan apa yang dia rasakan. Jujur untuk mengambil keputusan itu saya mendapat protes keras dari keluarga malah ketika keluarga saya di kampung mengetahui jika saya kerja sebagai cleanig servis malu dan saya dilarang bercerita terhadap oranglain. Dan ketika teman sekelas pus tau saya di sana bekerja seperti itu karena teman-teman pada umumnya memilih sebagai tiketing. Tapi namanya Bayu memang bandel dan tidak menghiraukan itu semua malah tambah semangat hehehe. Iyha karena memang dulu di SMA saya pernah menjadi wakil ketua OSIS dan penggemblengan kami sangat keras dan itu sudah membuat saya tegar dalam menghadapi orang. Tuh kan nglantur lagi ke mana-mana hehehehehe maaf-maaf kembali lagi ke pokok bahasan kita. Trainingpun saya lalui dan dari sana banyak yang tidak terpilih. Entah karena mundur dengan sendirinya karena pekerjaanya terlalu berat entah apa. Yang ada dalam ati saya waktu itu bahwa saya harus menuntaskan hal ini sampai ahir event karena ” sudah basah maka mandi saja sekalian.” Kata kata Kak Arif senior ku beberapa angkatan dari saya sebelumnya dan dulu memang sempat nenjabat sebagai ketua OSIS di masanya slalu terngiang halam otak ini. Yah selama masih diberi kesempatan lakukan yang terbaik. Pengalaman ku di masa lalu memberikan saya suatu sudut pandang yang berbeda terhadap menyikapi suatu hal. Lagi pula event ini hanya sementara dan tak ada salahnya saya teruskan hingga ahir event tersebut selesai. Dari sana saya belajar banya tentang mensyukuri sesuatu. Sebenarnya teman-teman di sana jika ada yang bisa di lakukan lebih pasti mereka akan mengerjakan. Ya seperti kerja di kantoran meniti karir lah, menjadi dosen, atau apa lah. Namun itu lebih baik dari pada menganggur karena mereka hanya mempunyai ijasah yang tidak bisa memenuhi syarat untuk bekerja yang lebih baik. Nah ini saya malah melakoninya jujur teman-teman di sana sangat kaget dan bingung melihat saya ini yha karena mayoritas jika anak kuliahan mengambilnya di FnB tiket tow yang lain. “ahh biasa aja kok, q Cuma ingin merasakan saja rasanya kerja seperti ini” alih-alih saya menjawabnya dengan guyonan dan canda tawa yang spontan dan merekapun lupa dengan pertanyaanya . Jika di bilang jam kerja kami memiliki jam kerja yang berbeda dengan bidang yang lain. Karena di sini ada 3 sift yaitu pagi siang dan malam 24 jam ada. Dan saya kebagihan sift pagi sementara pagi saya harus di kapus untuk kuliah. “wah gimasa yha caranya supaya tidak mennganggu kuliah?” . pertolongan allah pun datang saat kami mencoba berbicara dengan camar, alhamdulillah beliau mengijinkan dan bersedia merubah jadwal saya seorang. Yah di sini saya mulai yakin bahwa pertolongan-Nya amatlah dekat. Inilah cara yang saya gunakan untuk menyelamatkan saya dari kejaran sift yang memang sangat mepet dengan jam kuliah ditambah jarak antara kampus dan Kemayoran lumayan jauh dan macet pula. Lagi-lagi pertolongan Allah datang saya memiliki leader yang mana leader serta team adalah orang jawa. Saya tidak bermaksud untuk membedakan suku sekalilagi tidak. Karena saya sangat mengusai bahawa tempat saya di besarkan itu. Sayapun memberanikan diri untuk mendekati leader dan ini adalah salah satu usaha saya agar beradaptasi engan alam semesta. Di sini lingkungan kerja saya adalah alam yang harus saya selaraskan agar pekerjaan saya menjadi menyenangkan dan kita bisa melakukan dengan nikmat. Alhasil dengan saya sangat akrap dengan para team leader yang mengawasikami akhirnya saya bisa datang sesuai dengan kondisi yang tenang dan mereka memaklumi keadaan saya. Semua itu harus saya tebus dengan kerja keras dan tanggung jawab atas wilayah yang di percayakan kepada saya untuk standby selalu mengawasi wilayah tersebut yaitu di depan gapura Gambir Expo. Saya pun bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman karena kerjasama saya dengan teman dari seprofesi dari ISS, SOS, dan FPS. Dari pekerjaan yang di anggap orang rendah bahkan sangat rendah karena yaha memang begitu tetapi camar kami selalu menanamkan hal yang positif yaitu Pak Sanipan, Pak Ari, Pak Mugiat adalah contoh bagi saya yang mana mereka melakukan itu dengan hati, sekali lagi dengan hati. Yah semua ini jika kita mencintai pasti akan nikmat. Jika anak muda mencintai pacarnya mereka akan tidak terasa bahwa sudah ngobrol berjam-jam. Kalau saja ini kita pindah di soal ibadah maka kita akan mencintai ibadah sesuai dengan kepercayaanya. Jika dalam belajar maka proses belajarpun akan nikmat dan saya yakin tidak menyenangkan, hehehehe maaf Cuma biar kita lebih fokue saja tentusaja menyenangkan. Jangan lupa beradaptasilah dengan alam engan otak kanan kita maka bisa dipastikan akan terasa nikmat. So jika ingin membuat profesi kita semua nikmat ya cintai dulu maka kita akan di cintai oleh pekerjaan kita. Ini serupa dengan hukum timbal balik dan jika di pikirkan memang masuk akal juga hukum ini. Maka dengan demikian saya tutup bab ini dengan cinta dan damai untuk kita semua. Semoga ini bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ask yur mind