Sabtu, 12 Mei 2012
Dosa Mempersulit Kehidupan Kita
Ketika Mendengarkan Motivasi dari Bapak Nasrullah, Beliau adalah seorang prerintis Developer syariah di Indonesia. Suatu hari ketika beliau dan teman-teman beliau sedang menemui seorang guru spiritual ya bisa di sebut dengan Pak Kyai. Salah seorang teman beliau bertanya kepada guru tersebut kurang lebih begini “Pak Kyai kenapasih kok hidup ini susah, banyak orang yangg ngantri beli BBM dan sebagainya” di saat itu dalam fikiran pak Nas ya wajar mungkin karena hal ini, itu dan banyak hal yang menyebabkan keadaan seperti demikian. Namun pastilah mereka tertarik akan jawaban yang Pak kyai utarakan.
Sambil terheran-heran Pak nas dan kawan-kawan memasang telinga lebar-lebar untuk menyimak jawaban beliau. “ Begini yha sebenarnya manusia itu diciptakan di dunia ini hanya untuk dua hal yaitu dimuliakan dan dimanja “ mendengar jawaban itu merekapun tercengang “wah betapa indah kata-kata itu dimuliakan dan dimanja” dan perkataan itu selalu terngiang di benak Pak Nas hingga sekarang. Terusterang saat saya mendenganr haal ini saya merasakan hal yang mungkin sama dengan Pak Nas yaitu teringat dengan tujuan kita di ciptakan di dunia ini dimuliakan dan di manja.
Lalu sang guru melanjutkan perkataanya “dulu ketika Nabi adam diciptakan dan di beri temp[at di surga serta para malaikat pun bersujud kepada beliau, betapa Allah memuliakan Nabi Adam AS karena seluruh malaikat bersujud di hadapan beliau. Dan Nabi Adam AS juga di manja ketika menginginkan sesuati langsung cling.... muncul sketika itu juga. Ketika ingin ayam goreng clinng.... muncul ayam goreng, ketika ingin mobil mewah cling...... muncul mobil dan sebagainya. Namun Allah melarang beliau untuk memakan buah Khuldi dan singkat cerita beliau memakanya. Nah dari situlah dosa terjadi dan Nabi Adam di turunkan ke bumi. Dan ketika di bumi beliau dipersulit oleh Allah yang tadinya ingin sesuatu langsung hadir di depan beliau namun kini harus melalui berbagai proses. Contoh ketika tadi menginginkan makanan cling.. langsung datang namun sekarang ada ohon lalu di petik kemudian di masak dan jadilah makanan, dan waktu itu manusia menanam yang harus merawatnya menunggu hingga berbulan-bulan bahkan puluhan tahun baru bisa kita rasakan hasilnya” dari benjelasan di atas sayapun mulai berfikir “Iya betul juga yang di sampaikan Pak Kyai” saya rasa teman-teman leaders skalian setuju dengan pendapat beliau.
Belum selesai sampai di situ ternyata “Lalu apakah manusia berhenti berbuat dosa? Tidak. Berbuat dosa lagi yang tadinya manusia menanam sekarang sudah tidak boleh menanam lagi, jadi manusia harus membeli untuk mendapatkan sesuatu. Yang prosesnya sangat panjang kerja pergi pagi pulang sore malah ada yang pergi pagi pulang pagi lagi”. “Heeemmmm brati memang manusianya yang membuat seperti ini ya”dalam hati saya. Belum selesai sampai di situ “ Lalu apakah menusia berhenti berbuat dosa? Tidak. Yang tadinya bisa membeli sekarang tidak boleh lagi yaitu harus berhutang. Beli panci hutang, belu laptop hutang, beli rumah hutang dan sebagainya.”. saya pun semakin berfikir berapa banya dosa yang telah saya perbuat. Ya karena saya ini hanyalah manusia yang belum tau pada saat itu dan pastinya sering berbuat dosa baik di sengaja maupun tidak di sengaja. Dan belum selesai sampai disitu. “Apakah manusia berhenti berbuat dosa? Tidak. Yang tadinya berhutang namun sekarang harus gali lubang tutup lobang, gali lagi tutup lagi, gali sana tutup sini”. Dan ternyata belum selesai juga “Apakah manusia berhenti berbuat dosa? Lagi-lagi tidak> dosa lagi manusia. Yang tadinya gali lubang tutup lubang nah sekarang yang lebih tragis lagi yaitu gali sumur tutup lubang”. Ini memang terjadi dalam kehidupan sehari di masyarakat kita.
Setelah memperoleh nasihat ini saya langsung menoleh jauh kebelakang tentang kehidupan saya sebelumnya. Dulu ketika setelah lulus ujian saya sempat terancam tidak kuliah ya karena kondisi keuangan keluarga saya di kampung yang tidak memungkinkan saya untuk melanjutkan pendidikan saya. Saat itu di kampung saya tinggal bersama nenek dan bulek di kampung Ketika itu saya ingin sekali kualiah di malang mengambil jurusan tentang komputer. Nah dari sana sebagai manusia biasa saya mendekatkan diri dan mengadu kepada Allah, “Ya Allah saya ingin kuliah” dan doa saya seperti biasa “Robana atina fidunya hasanah wafilahiroti hasanah wakina adzabanar” ya namun di otak saya kuliah-kuliah-kuliah. Dan saya yakin bahwa sanya Allah Pasti mengabulkan hal keinginan hambanya.
Setiap hari saya mendekat dengan Allah tak lupa Duha, Tahajud, Tobat, dan Hajat saya lakukan demi masa depan saya. Saat itu saya serahkan saja nanti saya harus bagai mana dan secara tidak di duga beberapa hari kemudian seingkat cerita keluarga saya yang berada di jakarta menawarkan saya untuk kuliah di sana. “Alhamdulillah Woooow memang allah maha oke!” rasa syukur ini semakin menguat dan saya berfikir kala itu mungkin saya tidak bisa kuliah di malang karena Allah telah menyediakan tempat yang lebih baik untuk saya dan itu adalah Universitas Gunadarma.
Nah pada saat beberapa hari sebelum berangkat ke jakarta saya tidak punya uang sama sekali utuk membeli karcis kereta. Beberapa hari sebelum keberangkatan saya ada kegiatan persami di sekolah saya SD dulu. Di sana tanpa saya sadari saya telah mewujudkan impian kecil saya dulu waktu saya kelas 5 di sekolah tersebut. Dulu saya pernah ikut persami dan itu di sekolah lain. Pada saat itu alangkah inginya saya jika di sekolah saya ada kegiatan ekstra Pramuka singkat cerita impian itu berhasil saya wujudkan ketika saya di penghujung SMA ketika saya di percaya oleh pembina SAKA Bhayangkara melatih Pramuka di sekolah dasar yang dulu memang sekolah saya. Ternyata Allah selalu oke namun saya tidak menjadi peserta dalam kegiatan itu melainkan sayalanh yang menjadi otak serta motor kegiatan tersebut. “ ternyata ini lah yang terbaik yang dimaksudkan Allah”. Saya berhasil menciptakan kegiatan saya sendiri di tempat yang sama dengan bantuan teman saya Rio kami pun mempersiapkan segala sesuatunya. Kegiatan pun berlangsung dengan lancar ddan sukses kala itu. Pada saat di penghujung acara yaitu di apel penutupan saya sangat merinding sekali di depan kakak pembina yang dulu adalah guru saya sendiri merinding bukan karena gugup melainkan saya seperti melayang dan plong sekali sungguh.
Keinginan saya yang dulu sekarang sudah terwujud walaupun sangat singkat dan permohonan saya yang lain terwujud lagi. Subhanallah di saat saya sudah lupa kalau saya perlu uang untuk membeli karcis dan pada saat itu juga sekolah memberikan saya sejumlah uang sebesar Rp 150.000 dan belum selesai guru saya memberikan itu beliau mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri sejumlah Rp 50.000 rupiah Alhamdulillah sungguh ini sudah cukup untuk membeli karcis dan membelikan kaos aepakbula Arema untuk 4 saudara ku di jakarta. Di sinilah saya merasa memang sebenarnya semua keperluan kita itu dikabulkan hanya saja bagaimana kita berproses dan bersabar.
Dan pada pagi hari sebelum hari itu saya berangkat ke jakarta tiba-tiba Kepala sekolah saya di SD dulu yang memang sekareng masih menjabat kepala sekolah datang dan memberika uang sebesar RP 50.000 lho ternyata jika kita bersyukur nikmat itu bertambah. Dan tidak lama kemudian Bu Sunaryati guru say dulu di kelas 2 SD datang dan memberikan nasihat serta pesan untuk saya sebelum saya berangkat ke Jakarta. Dan beliau yang membuat saya terharu adalah pada saat beliau berkata “ le aku nangis awakmu arep nang jakarta, ati ku gak iso tenang kelingan tole bayu terus” subhanallah kasih sayang Busunar, Bu Sutrimah Pak Suwarno seakan saya ini adalah anak kesayangan mereka. Sungguh saya menangis dalam keharuan. Dari sini kekalutan saya yang mana tadinya hampir tidak bisa kuliah sirna dan saya yakin dengan keputusan saya bahwa masa depan ini ada di tangan saya sendiri.
Sebagai manusia biasa saya sering sekali berbuat dosa, namun ketika kita bertaubat maka disanalah pertolongan Allah sangatlah dekat bahkan sedang terjadi. Tapi jika sebaliknya maka kehidupan kita akan dipersulit. Namun jika ada orang yang berkata “ saya berbuat dosa tapi hidup saya kok mudah-mudah saja” jangan terlena bisa jadi Allah ingin membalas semua kebaikan anda di dunia dan tidak menyisakan kenikmatan anda untuk di akhirat. Sekian dulu obrolan ringan dari saya semoga ini bisa menjadi peringatan kepada saya pribadi dan semoga saja bermanfaat bagi sesama. Dan semoga kisah saya yang saya tulis ini bisa tersampaikan kepada guru saya yang telah memberikan pengorbanan untuk anakmu ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ask yur mind